Ulasan Paradance #27

Apakah Penari Bahagia? : Catatan untuk Paradance ke-27 Tulisan ini direpost dari https://gelaran.id atas seijin redaksi gelaran. KONON, orang-orang yang bergerak adalah orang-orang yang paling berbahagia. Mereka tidak punya waktu untuk membiarkan kesia-siaan, kecemasan, dan kebimbangan menyita keseharian mereka. Mereka biarkan tubuh mereka menikmati hidup dengan penuh kebersahajaan dan penghayatan. Harapan dan cita-cita janganlah terus …

Ulasan Paradance #19

Kontemplasi dalam Isolasi dan Emosi di Paradance ke-19 Tulisan ini direpost dari https://gelaran.id atas seijin redaksi gelaran. Detak metronome yang lirih berusaha menyesaki ruang Balai Budaya Minomartani yang malam itu dijejali ratusan penonton. Seorang gadis mungil berambut kriting bergerak mengalir perlahan mengikuti ritme metronome yang konstan seolah beban yang begitu berat menghujam dadanya. Seorang gadis …

Ulasan Paradance #17

Tubuh di Antara Burung, Kata-kata dan Sumpah Pemuda : Catatan untuk Paradance #17 Tulisan ini direpost dari https://gelaran.id atas seijin redaksi gelaran. Lima orang penari mungil menjinjing kayu berwarna merah berbentuk seperti gerbang kerajaan Tionghoa. Kelima penari mungil itu dengan lincahnya mengikuti irama lagu yang bernuansa oriental itu. Kain merah dengan pola semi polkadot yang …

Ulasan Paradance #16

Memahami dan Mengisi Ruang Gerak dalam Paradance #16 Tulisan ini direpost dari https://gelaran.id atas seijin redaksi gelaran. Seorang pemuda berbaring di sisi kanan panggung dengan lampu yang menyorot tubuhnya dari sisi atas-belakang panggung. Perlahan satu demi satu gawai penonton berbunyi nyaring dengan bebunyian yang beragam: nada dering aplikasi chatting, lagu dangdut koplo, lagu kebangsaan hingga …